TEMPO.CO, Yogyakarta - Peneliti sastra Indonesia kebudayaan urban asal Australia, Andy Fuller, meluncurkan buku bertema olahraga dan budaya urban di Indonesia. Buku berjudul Playing Cities Making Sport atau Kota yang Bermain dan Membangun Olahraga diluncurkan di restoran Mediterranea, Yogyakarta, Kamis, 25 Desember 2014.
Buku setebal 265 halaman itu mengupas kondisi sosial budaya Indonesia yang dihubungkan dengan olahraga. Dalam buku itu, Andy Fuller menjelaskan perilaku suporter Indonesia dalam stadion. Misalnya dalam bagian buku berjudul Death at Manahan Stadium. Bagian ini bercerita ihwal satu korban tewas bernama Joko Riyanto.
Joko adalah anggota kelompok suporter pendukung kesebelasan Persis Solo, yang menjadi korban kerusuhan dalam laga Persis Solo melawan Martapura FC di Stadion Manahan, Solo. Massa waktu itu marah karena kecewa dengan kepemimpinan wasit Oktober 2014. "Kesan saya pembunuhan di Stadion Manahan itu tidak tidak diselidiki," kata Andy Fuller.
Andy juga menceritakan pengalamannya menyaksikan konflik antar-suporter saat pertandingan Persis Solo dengan PSS Sleman di Stadion Manahan, Solo, September lalu. Ada pula pengalaman menikmati pertandingan Persis Solo versus Pasopati di Stadion Manahan yang dipenuhi setidaknya 20 ribu penonton. Andy terkesan dengan stadion yang sepenuhnya dikuasai suporter. "Tak ada papan iklan sama sekali. Suporter total. Ini beda dengan Australia yang rapi dan didominasi iklan," kata Andy.